Jouvan sedang duduk canggung di hadapan gadis yang sudah lama tidak ia temui. Keadaan Rea semakin membaik setelah keluar dari rumah sakit. Yang tidak berubah adalah tatapan gadis itu masih saja dingin terhadap Jouvan.
“Apa saya mengganggu waktu kamu?” Jouvan kembali bicara formal dengan Rea seperti saat pertama mengenal gadis itu.
Rea menggeleng, “Tidak apa-apa”
Jouvan menyerahkan paperbag untuk Rea, “Untuk kamu”
“Apa ini?” tanya Rea sambil membuka paperbag dengan ragu, “Croissant?”
Jouvan mengangguk sambil tersenyum, “Croissant kesukaan kamu”
“Kenapa membawa ini?”
“Dulu kamu pernah bercerita kepada saya, alasan kamu menyukai Croissant selain rasanya enak, lewat Croissant kamu bisa mengenang mama kamu”
“Lalu?”
“Saya juga berharap setiap kamu menikmati ini, ada kenganan ki
