Seharian di kantor tanpa ada Dinar yang biasanya suka Ardian ganggu, sedikit membuat lelaki itu bosan. Pada akhirnya ia memilih untuk fokus bekerja. Sesekali saja ia menimpali candaan teman-temannya yang selalu senang mengajaknya ngobrol. "Tumben banget loh Bu Dinar libur." Salah seorang staf yang mejanya di sebelah Ardian tiba-tiba berkata. "Oh yah? Memang biasanya enggak?" tanya Ardian yang tidak bisa tidak mengacuhkan tema obrolan. Si staf menggeleng dengan mulut mengulum permen. "Bu Dinar itu workaholic. Hidupnya cuma kerja dan kerja. Sepanjang aku jadi anak buah Bu Dinar, kira-kira tiga tahunan lah aku di divisi ini, beliau itu palingan baru satu kali ambil cuti tahunan. Itu pun karena ibunya sakit." "Oh gitu. Wanita karir banget, yah?" Ardian coba menimpali. "He-em. Salut de