“Udah siap, Nina?” tanya Ryan saat melihat sang istri turun dari tangga. Sekali lagi, ia terpesona melihat istri kecilnya itu. Malam ini, Nina mengenakan gaun berwarna pastel sebatas lutut. Model off shoulder menampilkan bahu polos Nina yang cantik. Rambut panjangnya diikat rendah, menampilkan lehernya yang jenjang. Nina tiba di hadapan Ryan, tersenyum. Ryan meraih tangan istrinya, mencium permukaan tangan itu lembut. “Kenapa kamu cantik terus, ya?” lirih Ryan dengan tatapan yang sama sekali tak bisa lepas dari wajah cantik istrinya. Nina tertawa. “Apa sih gombal terus?” “Nggak gombal, Nina. Ini komentar jujur. Aku sampai malu karena kayaknya kelihatan banget terpesona sama kamu.” Hati Nina berbunga seketika, senyumnya tak bisa luntur dari wajahnya. Ia maju selangkah, membiarkan Rya