Nancy berdiri di depan cermin besar di kamarnya, tangannya menekan bagian perut sambil menahan mual yang tiba-tiba menyerang. Wajahnya pucat, keringat dingin mulai membasahi pelipisnya. Rasa ingin muntah terus mendesak dari dalam, tapi tak ada makanan yang keluar— hanya cairan putih bening yang membuat tenggorokannya terasa perih. Ia terhuyung dan segera duduk di tepi ranjang, napasnya berat. Dalam beberapa detik, Vincent masuk ke kamar dan langsung panik melihat kondisi istrinya. “Nancy? Sayang? Kamu kenapa?” Vincent buru-buru menghampiri, menunduk dan menyentuh bahu Nancy. Nancy menunduk, mencoba menenangkan tubuhnya yang masih gemetar. “Aku… aku nggak tahu. Mual. Tapi yang keluar cuma cairan putih... perutku perih, Vin.” Vincent tanpa pikir panjang langsung mengangkat tubuh Nancy pe