Jakarta kembali menyambut Vincent dan Nancy dengan panas teriknya yang menyengat, hiruk pikuk jalanan yang padat, serta kesibukan kota yang tidak pernah tidur. Pesawat mereka baru saja mendarat di Soekarno-Hatta saat Nancy melingkarkan tangan di lengan Vincent dengan senyum yang tidak pudar sejak Bali. Dia tampak lebih sehat, lebih hidup, dan yang terpenting— lebih yakin pada dirinya sendiri. Vincent pun tampak lebih tenang, tidak lagi muram seperti setelah mereka ke rumah sakit dan tes kehamilan. Begitu sampai di rumah mewah mereka di pusat kota, Nancy langsung menuju kamar sambil menyimpan koper kecil berisi suplemen, minyak esensial, dan catatan kehamilan. Vincent meletakkan koper besar di dekat lemari, lalu duduk di sofa, memandangi istrinya yang kini mulai sibuk menyusun botol-botol