Gibran berdiri di depan rumah kecil itu dalam diam, matanya menatap lurus ke depan dengan matanya yang memerah. Gibran benar-benar ingin minta maaf pada Starla dan juga putranya. Bagaimanapun keadaan Starla nanti, dirinya akan tetap membawanya kembali ke rumah yang seharusnya ditempati oleh mantan istri dan putranya itu. Hampir dua bulan berlalu dengan sangat cepat. Hari ini adalah hari ulang tahunnya, Gibran tidak berharap jika traumanya kembali saat ini. Karena bagaimanapun juga Gibran masih harus menemukan Starla dan juga putranya. Gibran yang baru saja bangun tidur setelah meminum empat butir obat tidur tentu saja memilih diam di atas ranjangnya. Tatapan matanya menatap ke arah langit-langit kamar dengan sedikit sendu. Sudah banyak hal yang ia lakukan, tapi dirinya tetap tidak bisa m