Gibran mengambil ponselnya dengan ragu, tangannya gemetar karena takut. Gibran benar-benar tidak siap jika harus mendengar kabar seperti itu saat ini. Suara pintu terbuka membuat Gibran mengalihkan pandangannya. Lampu yang menyala membuat Gibran bisa melihat mamanya yang berdiri dan menatap ke arahnya dengan tatapan sendunya itu. "Mau sampai kapan kamu seperti itu? Ira sudah cerita semua sama mama." Tanya Tasya yang langsung saja membuat Gibran terdiam dan memilih untuk menghindari tatapan dari mamanya. Jujur saja, Gibran malu karena tidak mendengarkan nasehat siapapun dulu. Terkadang Gibran berandai-andai, andai dia mendengarkan dan andai saja dirinya tidak bersikap kasar, apa yang akan terjadi saat ini? Tasya melangkahkan kakinya dan duduk di depan putranya yang terlihat berantakan i