BAB 37

1173 Kata

Tibra perlu berbicara cukup serius terhadap Hanum, tentang niat baik Radit untuk menikahi adiknya, yang nakal itu. Ia tahu bahwa Hanum sangat sensitif jika berhubungan dengan Linggar. "Han ..." "Iya," ucap Hanum, ia mengolesi selai kacang di atas roti. "Ada yang harus aku omongin sama kamu," ucap Tibra tenang. "Ya, ngomong aja, enggak biasanya kamu seperti ini," ucap Hanum, ia menatap Tibra. "Iya ini serius," Hanum mengerutkan dahi, "Ada apa," Tibra menegakkan tubuhnya, lalu duduk di samping Hanum. Tibra meraih jemari lentik Hanum. Hanum membalas tatapannya, "Sahabat aku mau nikah," "Owh ya, sahabat kamu yang mana?" Tanya Hanum. "Radit," "Bagus dong kalau dia mau nikah, umurnya juga sudah tua. Terus apa masalahnya?," ucap Hanum lagi. "Kamu enggak nanya dengan siapa dia akan nik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN