Zayda membuang semua foto yang sudah dia robek kecuali pada bagian Kalvin, dia kembali menempelnya di balik pintu, berdampingan dengan foto dirinya yang juga sudah digunting. Barulah setelah itu senyumnya pun mengembang, terlihat puas dengan hasil kerjanya.
"Dengan begini kita akan bersama!" ucapnya.
"Aku mohon kamu sabar menjalani perjodohan ini, Kalvin. Aku yakin sebentar lagi kita akan bersatu kembali!"
Ketika itu, terdengar ketukan di pintu itu dari luar. Zayda pun terperanjat kaget, buru-buru dia menarik kain berupa lukisan untuk menutupi foto-foto itu.
"Siapa?" sahutnya, berusaha untuk bersikap wajar.
"Ini Mama, Sayang!" Terdengar suara Alena dari luar sana.
Mata Zayda pun membelalak, sejenak dia membereskan semua bekas guntingan foto tadi, menggumpalnya kemudian melemparnya k
