"Kamu sebaiknya menjaga jarak dari Via!" ucap Farel menatap kakaknya. Ryan terpaku mendengarnya, tapi kemudian dia pun mengangguk pelan. "Yah, kamu benar!" ucapnya menghembus cepat. "Baiklah, sepertinya aku harus segera pulang. Alena mungkin membutuhkan aku sekarang!" katanya kemudian. Farel pun mengangguk, dia meminta Ryan untuk menunggu sambil permisi pergi sebentar menuju etalase. Tak lama kemudian, Ryan tersenyum lebar ketika Farel kembali dengan sekotak macaroon warna-warni di tangannya. "Apa-apaan ini?" ujarnya seraya tertawa. "Bukan buat kamu, Mas. Kasih sama Mbak Alena!" ujar Farel seraya tersenyum. "Ya, terima kasih banyak. Lain kali aku akan mengajak dia untuk ke sini juga!" kata Ryan. "Itu harus! Jangan sampai kalian tidak ke sini sebelum Zayda lulus kuliah nanti!" tamb