Aruna tak urung gugup juga ketika Farel meneleponnya, tampaknya kabar hilangnya Zayda sudah sampai pada keluarga anak bungsunya itu. "Kok bisa dia pergi dari rumah? Mami terlalu kaku sama dia!" Farel berusaha tetap melunak berbicara dengan ibunya itu. Aruna memijat keningnya sambil menghela napas lelah. "Mami cuma nasehatin dia kayak biasanya, salahnya di mana coba! Justru anak itu malah tambah melawan kalau dikasih nasihat, Mami sering dibentaknya!" kelitnya mencoba mengadu. Farel menghela napas lelah di seberang sana. "Coba Mami bisa lebih lembut sama Zayda, dia mungkin akan lebih betah di rumah," katanya. Aruna sontak menegakkan tubuhnya. "Jadi kamu mau menyalahkan Mami, gitu? Zayda itu memang anaknya pembangkang, enggak bisa diatur. Coba kalau Ricky, dia penurut. Cuma sayangnya