Kalvin mengemudi dengan tidak tenang, matanya nyalang mencari kesana kemari menyusuri sepanjang jalan yang dilewati. Baru kali ini dia merasakan rasa takut kehilangan pada seseorang. "Damn!" umpatnya ketika seorang pengendara motor hampir ditabraknya jika saja tak sigap menginjak rem. Kalvin menepikan mobilnya sejenak, mengatur napas supaya tidak lepas kendali di jalanan. Pikirannya lalu melayang kembali mengingat pertemuan pertamanya dengan Aruna, wanita tua jelas terlihat arogan dan berwatak keras. "Old money!" dengusnya, membayangkan Zayda hidup dengan nenek seperti Aruna. "Bagaimana kehidupan kamu, Za? Apa kamu baik-baik saja selama ini?" desahnya, seketika hatinya tidak tenang dengan berbagai dugaan. Setelah beberapa saat diam, Kalvin melanjutkan perjalanan sambil terus melihat-