Kalvin baru saja hendak bersiap untuk makan malam mereka ketika bel pintu kamarnya diketuk orang, dia yang sedang mengancingkan pakaian pun menoleh ke arah pintu. Qirani juga masih bersiap di ruang ganti, dia pun menghela napas panjang dan beranjak menuju pintu.
Kalvin yang berpikir jika itu adalah layanan kamar, membuka mulut hendak bertanya ketika membuka pintu dan mendapati Ryan berdiri di hadapannya.
"Eh, Pa-Papa?" ujarnya dengan nada canggung, bingung memanggil Ryan dengan panggilan apa.
Ryan tersenyum tipis, di belakangnya berdiri Pak Kim yang juga mengangguk memberi hormat pada Ryan.
"Silakan masuk dulu, Qirani sedang bersiap di kamar, jadi sepertinya tak bisa menemui Papa di sini!" kata Kalvin seraya bergeser memberi jalan.
"Tidak perlu, Papa hanya ingin bicara sebentar," ucap
