Udara sesak disekitarku dan suara gaduh membuatku membuka mata, aku melihat beberapa orang mengerubungi, aku juga mendengar suara tangis si kembar. Aku langsung berdiri meski kepalaku masih terasa berat. "Mbak nggak apa-apa?" tanya seorang ibu dengan wajah panik. "Saya nggak apa-apa Bu, terima kasih sudah menjaga bayi-bayi saya" balasku sambil mengucapkan kata terima kasih dengan tulus, kini bukan saatnya sakit tapi mengumpulkan uang yang diinginkan Benny, aku mengambil barang-barangku dan meninggalkan gerombolan yang mengitariku, aku bersyukur mereka tidak langsung membawaku ke rumah sakit, dan aku yakin sekali aku masuk rumah sakit Mas Galih pasti tidak akan membiarkan aku keluar begitu saja tanpa melakukan pemeriksaan menyeluruh. Aku menghentikan taxi dan meminta supir taxi membawaku