Part 18. Perempuan Murahan

824 Kata

"Laan, Alan.... ke sini dulu sebentar, tolong bantu mama." Aku mendengar suara Mama Rina memanggil nama Mas Alan. Aku lihat sepertinya baik Mas Alan dan Khamila tampak enggan melepas pelukan mereka. Tinggal Khamila seorang diri. Aku masih menimbang baik buruknya jika aku melabrak Khamila sekarang juga. Otakku melarang, tapi kakiku tetap melangkah maju mendekatinya. Khamila mengusap mata dengan selembar tisu, sepertinya dia tidak menyadari kedatanganku. Sungguh, kali ini tidak ada koordinasi antara kaki dan otak juga hatiku. Aku menuruti saja ke mana kaki ini melangkah. Saat ini aku sudah berada di depan Khamila tanpa berkata apapun. Hingga beberapa detik kemudian Khamila menyadari hadirku tepat di depannya. Dia kaget, hingga berjengit. "Eeh Reina, ngagetin aja. Ngapain di situ? Sud

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN