"Yang, Putri kok sekarang ngerasa aneh," kata Putri pelan sambil tatapan matanya menerawang keluar. Kami berdua sedang makan siang di warung mie ayam sepulang sekolah siang ini. Katanya duit habis? Aku baru inget kalau dulu Ibu ninggalin buku rekening dan kartu atm waktu berkunjung ke rumahku waktu itu. Ingatan yang juga kembali mengingatkan aku kepada si Teguh b*****t dan Githa janda Laknat penyebab kematian Bapakku. Tapi. Itu akan kupikirkan lain waktu, sekarang si Putri keliatannya ngambek dan butuh perhatianku saat ini. "Hmmm?" jawabku. Biasanya kalau reaksiku seperti barusan si Putri bakalan tambah merajuk dan memonyongkan bibirnya yang seksi, tapi kali ini lain. Putri diam saja. Karena itu, aku jadi panik ngelihat si doi. "Put?" tanyaku. "Hmm?" sahutnya. Eh? Sempak!! Kok