Aku nggak terima. Aku butuh kepastian. Aku turun dari motorku dan berjalan ke arah mereka. "Nisa!!" panggilku. Tubuh Nisa seperti tersengat listrik dan dia kaget. Dengan cepat Nisa memutar tubuhnya. Saat dia melihatku di depannya dan entah karena melihat wajahku, Nisa langsung menangis dan berlari ke arahku. Tapi si cowok dengan sigap memegang tangan Nisa dan menyeret Nisa ke mobilnya. Aku meradang. Apaan pake maksa-maksa kek gitu? "Heiii," panggilku Aku langsung berlari ke arah cowok itu dan melayangkan pukulanku. Aku tak peduli mau dibilang curang, nggak gentleman, sucker punch atau apalah. Udah emosi bener. Bukkk. Pukulanku mengenai pelipis cowok itu dan membuatnya tersungkur. Aku maju lagi dan berniat melayangkan pukulan keduaku saat dia masih belum siap. Aku bukan ksatria.