"Aaaahhhhhhhhhhhhh," Wulan berteriak panjang. Mahkotanya menjepit adekku dan aku cuma bisa meringis keenakan. "Pokoknya Aan nggak boleh keluar dulu. Wulan pipis tiga kali, baru Aan boleh keluar." Seperti itulah kata-kata Wulan tadi saat kami selesai makan bakso dan mau melanjutkan ke menu utama. Aku langsung memaki dalam hati. Gila, harus nahan selama itu? Aku tahu sendiri seberapa enaknya Wulan. Jangankan tiga kali. Nahan sebentar aja susah bener. Wulan mengambil tissue dan melap keringat yang keluar di wajahku. "Sampe keringetan gini," bisik Wulan sambil tersenyum nakal. "Baru dua," kata Wulan sambil mengeluarkan V sign dengan jarinya. Gebleg. Makiku dalam hati. Terus terang aku sudah berkali-kali hampir keluar tadi. Bisikan nafsu dari Wulan bertubi-tubi masuk ke kepalaku. Aku