Chapter 92 - Gangguan

603 Kata

"Pulang!" kata Abah pelan dan tegas kepada Nisa. Nisa terlihat sedikit menolak permintaan Abahnya. Keliatannya dia takut kalau semua ini hanya khayalan dan saat pulang ke rumah nanti Abah akan kembali seperti semula dan tak merestui lagi mereka. "Annisa mau nginep disini," jawab Nisa pelan tapi ngeyel. Abah mendelik. "Kamu itu!! Apa kata orang nanti kalau anak perawan nginep di rumah laki-laki?" teriak Abah dengan muka merah padam. Abah sudah merestui, tapi bukan berarti putrinya bisa seenaknya nginep di sini. "Annisa nggak mau pulang. Nanti Abah balik lagi kayak kemarin-kemarin," jawab Nisa sambil memegang erat tanganku. "Annisa binti Ilmi Sofyan!" teriak Abah dengan nada yang benar-benar mulai marah lagi. "Abah," panggil Umi sambil memegang tangan suaminya yang kembali meradang.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN