Chapter 45 - Nganter

540 Kata

Nisa melihat saja aku sarapan, dia duduk di depanku. Aku cuma sesekali melihat ke arahnya karena tanganku asyik memakan urap dengan lauk mendoan bikinan si Nisa. "Enak Mas?" tanya si Manis. "Banget," jawabku, ini nggak ngegombal cuy, ini serius. Masakan si Nisa ini memang paling bedebest, keluar lagi kata bedebest-nya Wagu Pak Ndul, kalau masak. Asli enak. Nggak perlu susah payah nelen. Nggak perlu pura-pura menikmati. Asli emang enak masakan si Nisa. Nisa tersenyum manis mendengar jawabanku. Aku masih asyik meneruskan sarapanku dengan lahap. Tadi sih Nisa niatnya mau nyuapin aku. Tapi langsung aku tolak. Yang bener aja. Aku nyeriusin si Nisa itu sudah satu langkah mundur yang luar biasa bagi seorang Doyok. Ini dengan PDnya mau suap-suapan? Kalau ketahuan kawan-kawanku, apa nggak jad

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN