Setelah sebatang rokok habis kuhisap, aku melirik ke arah jam dinding. 00:00 Waktunya tiba. Akankah mahluk b******k itu datang lagi? batinku dalam hati. Buakkkkkkkkkk. Suara familier yang kudengar ketiga kalinya itu kini terdengar lagi. "Dia datang," gumamku pelan. Aku berdiri dan melirik ke arah Nisa yang masih terlelap dalam mimpi indahnya. Aku lalu mengambil selimut dan menutupi tubuh indah gadis itu. Tak lama kemudian terdengar suara berat mengerikan dan suara barang yang diserak-serak dari kamar Bapak. "Masih belum nyerah juga mahluk k*****t itu," bisikku pelan. Aku tetap menunggu di kamarku karena aku tahu dia pasti kesini setelah tidak berhasil menemukan apa yang dia cari disana. Dan benar sesuai dugaanku, mahluk hitam dengan mata memerah dan hidung seperti kelelawar itu