Hari yang mendebarkan itu akhirnya terlalui juga. Ya, sidang skripsi yang aku tunggu-tunggu. Aku dicecar berbagai pertanyaan. Sampai keringat dingin keluar. Beruntung, sebelum itu, aku sudah disiapkan Pak Adit. Ya, dia memberiku arahan tentang pertanyaan apa saja yang kira-kira nanti akan keluar saat sidang. "Elo bisa, San?" Soni datang dan langsung ikut duduk denganku yang baru saja keluar dari ruangan. "Gila, berasa lagi jadi terdakwa, njir! Sumpah, jantung rasanya kayak mau copot aja," jawabku. Si Soni memberikan minuman kaleng dingin dan langsung kuhabiskan dalam satu teguk. "Haha, kelihatan sih, tapi lo bisa melaluinya kan?" "Bisa sih. Walau tadi agak lupa-lupa sedikit. Lo sendiri gimana?" Si Soni nyengir lebar. "Udah!" "Kok cepat amat tadi? Terus lo gak kelihatan gugup kek gue