Aku dan Pak Adit menunggu dengan cemas. Setelah kebohongan kami terbongkar oleh Mbok Muti, kami sedikit was-was. Bagaimana kalau Mbok Muti yang katanya sudah bertemu Bu Rahma tadi pagi itu sudah menceritakan semuanya? Imbasnya, kami khawatir restu yang sudah kami dapatkan bisa kembali melayang. "Mbok Muti mengkhawatirkan sesuatu terjadi pada kamu, Sani. Walaupun cucu adalah seorang yang sangat Mama harapkan kehadirannya, tapi jika hadir sebelum waktunya, itu tidak baik." Aku dan Pak Adit saling melempar pandangan, "Oh begitu rupanya. Mbok khawatir Sani hamil ya, Ma? Tenang saja, katakan pada Mbok Muti, kami melakukannya tidak terlalu sering." Pak Adit malah sengaja menjawab seperti itu. Aku yang malu sendiri mendengarnya. "Dit, Mama heran sama kamu. Saat berbuka dengan Jessica, mana