Walau agak sungkan, tapi akhirnya aku mengikuti sarannya Mbok Muti. Aku juga tidak yakin apa benar Pak Adit sedang menunggu aku yang lebih dulu menghubunginya? Masa selama ini sih? Sampai tiga hari lho! Aku masuk kamar. Mbok Muti sudah pergi ke kamar tamu sejak jam delapan. Aku sendiri baru naik ke lantai dua sekitar jam sepuluh malam. Dengan agak ragu, aku memencet tombol panggilan ke Pak Adit. Agak was-was. Bagaimana kalau tidak diangkat? Atau dia marah karena merasa terganggu? Huft, sudah deringan kedua tapi belum diangkat juga. Udah sih ini pasti ganggu. Dan kemungkinan yang dibilang Mbok Muti bahwa Pak Adit menunggu dihubungi lebih dulu adalah salah. Pak Adit sama sekali tidak menungguku. Bahkan sampai bunyi deringan habis, Pak Adit tak juga mengangkat. Kecewa? Ya tentu saja. Nye