Tak Butuh Alasan

1012 Kata

Heboh. Mungkin itu yang bisa aku katakan untuk suasana hari ini. Ya, sehari menjelang pernikahanku dan Pak Adit. Banyak orang datang ke rumah. Keluarga Pak Adit yang dari Jakarta. Ya, mendiang ayahnya Pak Adit asli orang Jakarta. Kalau Bu Rahma asli orang Tasik. Makanya Pak Adit kebanyakan di sini. Ia lebih betah di Tasik daripada di Jakarta. Melihat keluarga berkumpul dan bersenda gurau. Aku senang. Ya, aku gak punya keluarga. Ayah dan ibuku juga bukan berasal dari keluarga yang banyak anak. Keduanya anak tunggal. Alhasil, aku gak punya paman atau bibi. Beruntung, ada si Soni dan Hana yang lebih dari sekedar sahabat. Mereka sudah aku anggap sebagai keluargaku. Ah, ada Mbok Muti juga yang serasa ibu kandungku. Mbok Muti membuatku merasa memiliki keluarga di sini. Di lantai bawah ramai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN