Mungkin karena belum terbiasa, rasa malu saat melihat pria tanpa busana tetap ada. Walaupun aku tahu pria yang sedang duduk menghadap padaku ini sudah resmi jadi suamiku sekarang. Dengan sengaja Pak Adit hanya menyisakan celana panjangnya saja. Bahkan pria itu dari tadi terus menggodaku. "Sani, jangan lihat ke sprei terus dong, sini, lihat deh! Sekarang semua ini punya kamu," ucapnya lagi Malu banget, sumpah. Deg-degan pula. Pak Adit mendekat. Bagaimana ini? Biasanya aku mencari alasan agar bisa selamat darinya. Tapi bukankah sekarang sudah jadi haknya? Aku diam dan menelan ludah yang terasa makin seret. "I-iya, Mas. Ekhm, aku gerah. Boleh mandi dulu kan?" "Haha, iya Sayang, tentu. Mandilah dulu." Aku mengangguk. Duh, kenapa pria ini masih saja duduk di depanku sih? Kan aku mau mand