Aku mengatur nafas. Pak Adit masuk ke kamar mandi. Terdengar suara guyuran air di dalam sana. Sumpah, ini melebihi batas perkiraan. Benar-benar panas. Hampir saja gawangku kebobolan. Pak Adit benar-benar tak bisa mengendalikan diri. Agak aneh juga sih, biasanya kami masih bisa menahan diri dan berciuman pun tak sedahsyat yang tadi. Semua hasrat serasa berada di ubun-ubun. Pak Adit keluar dari kamar mandi. Ia nampak mengusap-usap kepalanya yang masih basah dengan handuk kecil. Pria itu memakai baju kaos oblong putih yang sangat pas di badannya. Dari mana ia dapat baju ganti ya? "Sani, itu, kamu mau mandi?" tanya Pak Adit. Ada rasa canggung yang menyebar di ruangan ini. "Ekhm, ah, iya. Saya juga mau mandi." Buru-buru aku bangun dan segera masuk ke kamar mandi. Sial, apa yang harus ku