Ana dan Alicia akhirnya tiba di sebuah kawasan yang padat penduduk. Suara ayam berkokok bersahutan dengan deru sepeda motor dan langkah orang-orang yang mulai bersiap ke pasar. Rumah-rumah berdiri rapat, temboknya berlumut dan catnya sudah pudar dimakan waktu, tapi suasananya terasa aman, jauh dari kemewahan dan intrik Mansion Antares. Danny yang mengikuti mereka sejak tadi terpaksa menurunkan kecepatan motornya. Di jalan sekecil itu, kalau ia terus membuntuti terlalu dekat, pasti akan mencurigakan. Akhirnya ia memilih turun dan berjalan kaki, menjaga jarak cukup jauh sambil sesekali pura-pura melihat ponsel. Pandangannya tak pernah lepas dari punggung Ana dan Alicia. Sementara itu, Rico yang sedari tadi memantau dari mobil hitamnya berhenti di ujung jalan. Tatapannya tajam, penuh perhit

