Juan menatap layar ponsel yang kini gelap, seolah menunggu keajaiban muncul dari benda kecil itu. Namun tidak ada panggilan masuk. Tidak ada pesan. Tidak ada tanda kehidupan dari Danny. Suara laporan anak buah Golden Dragon yang masih membicarakan masalah pelabuhan yang diperebutkan itu, tidak lagi benar-benar terdengar di telinganya. Yang tersisa hanyalah hening dan rasa tidak tenang yang terus menekan dadanya. Ia menekan nomor Danny sekali lagi. Masih sama. Tidak aktif. “b******k…” gumamnya pelan, menarik napas panjang untuk menahan amarah yang mulai menggelegak di dadanya. “Tidak mungkin Danny mematikan ponsel tanpa alasan.” Nada suaranya rendah tapi tajam, cukup membuat semua orang di ruangan itu menunduk tanpa berani menatapnya. "Kalau laporan sudah selesai, kalian sudah bol

