Mobil meluncur pelan melewati gerbang besar Mansion Pratama. Gerimis masih menitik di kaca depan, menimbulkan suara ritmis lembut yang menyatu dengan dengung mesin mobil. Udara di dalam mobil terasa dingin, namun ketegangan di antara dua penumpangnya justru membuat suasananya seakan bergetar. Alicia duduk tegak di kursi penumpang, kedua tangannya terkepal di pangkuan. Pandangannya tertuju ke luar jendela, menatap deretan pohon yang basah oleh hujan. Ia tidak berani menoleh ke arah Zack. Terlalu banyak arti di balik senyum nakal yang menyimpan rahasia pria itu, senyum yang bisa mengguncang keseimbangannya bila ia biarkan. Kadang ia berpikir untuk memanfaatkan Zack, seperti bagian dari rencananya. Namun ia tahu betul, bermain dengan api seperti Zack Antares bukan perkara mudah. Zack melir

