Mobil berhenti di depan area parkir kampus. Rintik hujan yang sejak tadi membasahi kaca kini tinggal gerimis tipis yang memantulkan cahaya lampu jalan. Alicia membuka pintu perlahan, udara dingin menyeruak masuk, membuat bulu kuduknya meremang. “Terima kasih sudah mengantar, Tuan Muda,” ucapnya singkat, tanpa berani menatap ke arah Zack. Zack hanya mengangguk, tapi tatapan matanya tetap mengikuti setiap gerak langkah Alicia sampai gadis itu benar-benar menjauh. Langkah Alicia terasa berat. Ada sesuatu yang aneh. Biasanya ia akan segera berjalan cepat, menembus halaman kampus yang ramai dengan suara tawa dan langkah kaki mahasiswa. Tapi kali ini, suasananya berbeda. Udara terasa lebih sunyi dari biasanya. Angin berhembus pelan, membawa aroma basah tanah dan samar bau parfum Zack yang m

