Alicia dan Ana sedang berada di kamar, mencoba menenangkan diri setelah percakapan panjang yang penuh rahasia dan kecemasan. Mata Ana tampak sayu, duduk di tepi ranjang sambil diam termenung. Sementara itu, Alicia berbaring menatap langit-langit kamar, pikirannya berputar tak henti, tentang Tuan Juan, tentang ibunya, tentang semua kepura-puraan yang kini menghimpitnya semakin dalam. Tiba-tiba, suara ketukan terdengar keras dari pintu. Alicia sontak duduk tegak. Siapa malam-malam begini? pikirnya panik. Ana melirik putrinya, memberi isyarat agar tetap tenang. Ia berdiri dan membuka pintu perlahan. Di balik pintu, berdiri seorang pelayan keluarga, wajahnya tegang. “Madam Nelly meminta Nona Alicia segera ke kamar Tuan Zack,” ucapnya cepat, nada suaranya terdengar waspada. Alicia mengerut

