“Apa yang sudah terjadi, Alic? Apa kamu menganggap remeh ucapan Ibu?” suara Ana bergetar, tapi kali ini bukan hanya marah, ada ketakutan yang pekat. “Ibu sudah bilang, jangan terlalu dekat dengan Tuan Juan. Awas saja, kalau kau masih mencari kesempatan untuk berada di dekatnya!” Alicia tercekat, tubuhnya masih gemetar setelah kejadian tadi. “Ti… tidak seperti itu, Bu. Alicia sudah mendengar semua perkataan Ibu. Tapi tadi, saat keluar dari ruangan Tuan Juan, tiba-tiba seorang pria membekap Alicia. Kalau tidak salah, Tuan Juan memanggilnya… Rico.” Mendengar nama itu, tangan Ana seketika lemas. Ia memegangi sisi tempat tidur, menahan tubuhnya yang bergetar, lalu menatap putrinya dengan mata yang membesar penuh kengerian. “Kau duduk di sini,” ucapnya cepat sambil menunjuk tempat tidur. Alic

