Bab 70: Kesal Tapi Peduli

1928 Kata

*** Karena tak kunjung mendapat jawaban, Catherine akhirnya membuka pintu kamar mandi. Kepalanya menyembul pelan ke dalam. “Sayang?” panggilnya, kali ini dengan nada manis. Matanya menyapu seisi kamar mandi, mencari. Tapi … kosong. “Tidak ada?” gumamnya bingung. Tanpa sengaja, matanya menatap lantai. Ia melihat sebuah bak sampah kecil terguling. Astaga. Bak itu tampak penyok di salah satu sisinya. ‘Ini pasti ulah dia,’ batinnya. Catherine mendesah, lalu berjalan masuk. Ia mengambil bak sampah itu dan meletakkannya kembali di sisi wastafel seperti semula. Setelah itu, ia keluar. Menutup pintu pelan. Matanya beralih ke arah walk-in closet. Lampunya menyala. Itu artinya—Nicolas pasti di dalam sana. Tanpa bertanya lagi, Catherine pun melangkah masuk. Benar saja, pria tampan itu berdiri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN