*** “Halo, Ophelia.” Clarissa menjatuhkan tubuhnya ke sofa. Punggungnya perlahan rebah, santai, menyatu dengan empuknya sandaran. Jemarinya menggenggam perangkat canggih yang menempel di telinga kanan. “Ya. Halo, Clarissa,” sahut Ophelia dari seberang sambungan. “Apakah kau sedang sibuk?” tanyanya setelah jeda singkat. Dengan wajah datar, Clarissa menjawab tenang, “Tidak juga, Ophelia. Aku sedang bersantai. Kebetulan aku dan Axel baru saja sampai di rumah.” “Oh iya kah? Ternyata kalian habis dari luar,” balas Ophelia. “Iya. Kami baru saja kembali dari rumah Nicolas dan Catherine,” ujar Clarissa, bibirnya membentuk senyum tipis. “Makanya, waktu kau menelpon tadi, aku sengaja menolak panggilanmu. Aku tidak mungkin bisa bicara bebas di depan Axel—apalagi kalau topiknya soal Catherine.”