Bianca terpaksa mengatakan pada para pria dengan wajah menyeramkan itu tujuannya keluar dari kantor adalah untuk membeli buah mangga alpukat yang dipesan oleh bosnya.
Bianca kemudian dipaksa untuk duduk di dalam mobil sementara salah seorang pengawal langsung pergi untuk membeli apa yang sudah disebutkan oleh Bianca.
Bianca tentu saja kebingungan dengan sikap orang-orang ini dan tidak mengenali mereka. Hanya saja wajah pria yang sepertinya seorang bos itu memang sedikit familiar di mata Bianca, hanya saja ia melupakan pernah bertemu di mana.
Tak lama kemudian Andre yang diperintahkan tiba dengan membawa pesanan.
Plastik berukuran besar tersebut berisi mangga alpukat yang dipesan oleh Jeanne pada Bianca.
"Berikan nomormu pada Ricky. Kalau Jeanne butuh sesuatu, kamu hanya perlu menghubungi Ricky." Keanu berbicara dengan tenang sambil menatap pada sosok Bianca yang kini sudah berdiri di sampingnya.
"Saya tidak mengenali kalian dan saya tidak akan memberikan informasi apapun tentang atasan saya." Bianca bukanlah orang bodoh yang akan memberikan informasi bosnya sendiri pada orang yang bahkan tidak dikenalinya.
Mendengar apa yang dikatakan Bianca, Keanu menatap wanita itu.
"Kamu tahu kalau saat ini Jeanne sedang mengandung? Dia hamil anakku. Jadi, apapun yang terjadi pada Jeanne adalah tanggung jawabku sebagai calon suaminya."
Tidak hanya Bianca yang membelalakkan matanya shock, tapi juga Ricky serta Andre yang tidak pernah menyangka jika atasan mereka akan dengan mudah mengatakan jika wanita hamil itu adalah calon istrinya. Bahkan, untuk melihat keberadaan Keanu saja, Jeanne enggan. Apalagi sudah menjadikan pria itu sebagai suami, pikir Andre meringis malu.
"Aku tidak bisa memberikan informasi apapun tentang Ibu Jeanne."
"Gampang saja kalau kamu tidak mau memberikan informasi apapun. Aku hanya tinggal meminta pada anak buahku untuk membuat hidup kembaranmu dan kamu seperti di neraka. Ah, kalau perlu aku akan memberitahu pada ayah kalian di mana kalian saat ini berada. Bagaimana?"
Kali ini Bianca membelalakkan matanya. Gadis itu benar-benar tidak percaya kalau pria yang ia ketahui bernama Keanu mengetahui asal usul dirinya dan juga Fabian.
"Siapa kamu? Apa tujuan kamu sebenarnya? Kalau mau tahu aktivitas Bu Jeanne, seharusnya kamu menemuinya secara langsung." Bianca merasa marah karena ucapan pria di hadapannya yang mengancam keluarga mereka.
"Kamu tenang saja karena aku tidak akan melakukan hal yang jahat pada calon istriku sekaligus Ibu dari anakku. Aku hanya meminta agar kamu melakukan tugasmu untuk memberikan informasi tentang Jeanne padaku, Bianca. Ingat, aku mengetahui semua informasi tentang kalian berdua," ancam Keanu tidak mau kalah.
Akhirnya dengan terpaksa Bianca segera memberikan nomor ponselnya pada Ricky. Gadis itu kemudian langsung bergegas masuk ke dalam kantor sambil menggerutu di dalam hati dengan sikap pria arogan itu.
Setelah tiba di lantai tempat di mana atasannya berada, Bianca segera mengetuk pintu dan menemukan jika kembarannya memang berada di dalam ruangan Jeanne dan sedang memeriksa berkas di hadapan atasan mereka itu secara langsung.
Mendongakkan kepala, Jeanne tersenyum tipis melihat Bianca yang kembali datang membawa pesanannya.
"Saya bisa minta tolong supaya kamu membukanya dan membersihkannya dengan air lebih dulu?" Jeanne menatap Bianca yang langsung menganggukkan kepalanya dan mulai untuk mempersiapkan bisa serta air dalam baskom untuk membersihkan mangga tersebut.
Sementara Keanu sendiri sudah kembali ke rumahnya. Orang tua dari pria itu baru saja menghubungi dan meminta agar ia datang berkunjung.
Keanu tentu saja tahu tujuan mama dan papanya meminta agar ia cepat pulang pasti tidak jauh dari urusan dengan Laras dan wanita yang dihamili olehnya.
Tiba di rumah dan benar saja sudah ada Saras yang duduk di sebelah mamanya.
"Mother ada perlu apa menghubungi aku? Mother tahu kalau aku tadi lagi ada di jalanan. Kalau aku celaka karena telepon panik dari Mother apa Mother tidak akan menyesal?" Keanu menatap malas pada mamanya. Dirinya memang membawa mobil sendiri dengan kecepatan penuh dari rumahnya menuju ke rumah kedua orang tuanya.
"Tapi sekarang kamu tidak apa-apa 'kan? Kamu masih sehat juga." Rosalinda menatap putranya kemudian beralih menatap pada Saras. "Saras bilang kalau kamu tidak mengizinkan dia untuk datang ke rumah kamu lagi." Rosalinda menatap pada putranya dan menunggu jawaban yang akan didengar.
"Mother jangan menganggap enteng nyawa seseorang. Mother tahu sendiri kalau aku tidak bisa panik." Keanu menatap malas pada Mamanya kamu. "Mother ada perlu apa memanggilku? Jika tidak ada yang penting tentu saja aku akan kembali ke rumahku."
Keanu saat ini sedang malas berbasa-basi. Jadi, langsung ke intinya saja.
"Tadi Mother sudah bilang ke ke kamu, kenapa kamu tidak mengizinkan Saras untuk pergi ke rumah kamu lagi?"
Rosalinda menatap putranya. Jelas-jelas tadi ia membicarakan topik tersebut namun ternyata tidak masuk ke telinga putranya.
Keanu sendiri yang tidak fokus dan hanya memikirkan sosok Jeanne akhirnya tersadar.
Pria itu kemudian berkata, "aku tidak ada hubungan lagi dengan Saras dan aku tidak mengizinkan dia untuk masuk ke rumahku."
Andai saja Saras mau berdamai dengannya dan menganggap hubungan mereka berakhir, mungkin Keanu akan menganggap Saras seperti adik sendiri.
"Tapi, kamu tidak bisa seperti ini, Keanu. Kamu tidak bisa memutuskan Saras secara sepihak. Bagaimana pun, hubungan kalian itu sudah terjalin lama. Tidak bisa putus begitu saja tanpa alasan yang jelas."
"Mother lupa alasan yang aku berikan ke mother?" Keanu menatap mamanya dengan sebelah alis terangkat. "Aku akan bertanggung jawab pada wanita yang aku hamili."
Rosalinda benar-benar tidak percaya jika putranya serius dengan ucapannya yang akan bertanggung jawab pada wanita yang tidak sengaja dihamilinya.
"Kamu serius, Keanu? Siapa tahu saja wanita itu hanya mengaku-ngaku saja. Bisa jadi dia sering tidur dengan pria lain," kata Rosalinda tidak percaya.
"Iya, Keanu. Kamu tidak boleh percaya dengan sembarangan perempuan di luar sana. Banyak yang menginginkan kamu untuk menjadi pasangan mereka. Aku lah, satu-satunya wanita yang begitu tulus mencintai kamu." Saras meneteskan air matanya. Rasanya dirinya begitu tidak kuat jika memang harus kehilangan Keanu.
"Mother dan Saras jangan sembarangan bicara. Aku adalah yang pertama untuk wanita itu. Dia masih suci saat pertama kali aku menidurinya. Bisa aku pastikan juga kalau anak yang dikandungnya adalah anakku." Keanu berucap menatap mama dan juga Saras. "Akan sulit menemukan wanita perawan di dunia ini. Tentu saja aku tidak akan menghilangkan kesempatan untuk hidup bersama perempuan yang bisa menjaga dirinya dengan baik."
"Kamu memilih perempuan dari perawan atau tidaknya?" Rosalinda menatap tidak percaya dengan pemikiran konyol putranya.
"Jelas saja aku menilainya dari situ. Seorang perempuan yang bisa menjaga kesuciannya dan tidak dengan sukarela memberikan pada orang lain, adalah perempuan berharga." Tidak lupa Keanu juga menatap pada Saras yang langsung mengalihkan tatapannya ke arah lain.
Keanu sudah pernah tidur satu kali dengan Saras dan wanita itu memang sudah tidak suci lagi. Meski begitu, Keanu tetap melanjutkan hubungannya dengan Saras karena kedua orang tua mereka juga sudah saling mengenal dan mendukung pernikahan mereka.
Bagi Keanu yang tidak ingin repot-repot mencari pasangan mengiyakan saja ketika mamanya dengan penuh semangat menyetujui hubungannya dengan Saras. Hanya saja lama-lama menjalin hubungan dengan Saras membuat Keanu merasa bosan.
Bosan karena Saras yang selalu mementingkan egonya. Saras yang selalu lebih mengutamakan dirinya daripada orang lain dan Saras yang tidak pernah mengerti apa maunya.