"Oiya, Putri mau ke sini, mungkin bentar lagi, ni otw." Nisa langsung terperanjat kaget saat mendengar kata-kata kekasihnya. Putri? Ke sini? Tadi siang kan? Jangan-jangan? Raut muka Nisa langsung pucat ketika membayangkan kemungkinan yang bakalan terjadi. Nisa langsung bangun dan mengenakan pakaian ganti yang ada di dalam lemari. Sejak jaman SMA dulu, Nisa, Putri, Ira, terbiasa meninggalkan beberapa pasang baju mereka di rumah ini. Nisa berkali-kali menarik napas panjang saat membayangkan kedatangan Putri sesaat lagi. "Apa yang musti aku lakukan?" gumamnya pelan. "Tapi kan aku dah jujur sama Mas Aan, dan kami dah baikan. Apa urusannya sama Putri, yang penting Mas Aan nggak marah," lanjutnya, seolah-olah sedang meyakinkan dirinya sendiri. "Bentar ya Nis, aku mau telpon Ira, katanya Za

