"Dulu, saat aku hanya melakukan kesalahan sekali, dan itu pun tanpa kemauanku. Kamu masih inget kek mana?" tanya Putri dengan nada terlihat mulai emosi. "Terus terang Put, aku nggak masalah kalau kamu emang kek gini. Jujur aja aku justru suka. Biar aja Mas Aan untuk kami berdua. Tapi nggak gini caranya. Putus dulu sama dia kalau mau jalan sama cowokmu itu. Dulu kamu bilang gitu kan?" "Kamu juga bilang, gini aja, kalau kamu emang serius sama tu cowok, nggak pa pa. Nanti biar aku yang ngasih tahu Mas Aan." "Sekarang, maumu apa?" tanya Putri sambil menatap tajam ke arah Nisa. "Aku tadi dah jujur kok cerita semuanya ke Mas Aan," jawab Nisa lirih, air mata terlihat mulai menggenang di matanya. "Terus kalau jujur, boleh gitu? Kalau gitu, aku juga. Habis ini, aku jalan sama cowok, giliran ke

