Ibu duduk di tepi ranjang sambil tersenyum sedih saat melihat kondisi anak laki-lakinya. Di sebelahnya, Ira dan Putri berdiri, sedangkan Nisa berdiri di seberang ranjang. Aan tidur meringkuk sambil merintih kesakitan dan memegangi perutnya. Dia sama sekali tak sadar jika ada empat orang wanita berada di sisinya sekarang. “Sudah berapa lama, Ra?” tanya Ibu. “Udah hampir dua minggu, Bu,” jawab Ira. “Kok nggak ada yang ngasih tahu Ibu?” tanya Ibu lagi. Tak ada yang berani menjawab pertanyaan Ibu. Mereka bertiga hanya diam, sebelum akhirnya Putri angkat bicara, “Kami pikir, ini sakit biasa Bu. Seminggu lalu juga kami sudah bawa ke dokter spesialis dan Mas Aan sembuh. Tapi….” “Tapi?” tanya Ibu. “Tapi gejalanya hanya hilang selama dua hari, setelah itu Mas Aan kambuh lagi sampai sekarang,

