Chapter 47 - KDRT

592 Kata

Hari sudah agak sore ketika kami keluar dari hotel melati bertarif murah yang kami pakai untuk ngamar siang itu. Kalau tadi, Putri 'hanya' bersembunyi di belakangku saat kami check in, kini, Putri masuk ke ketiakku dan menyembunyikan wajahnya yang memerah saat aku mengembalikan kunci kamar ke si Mbak usil yang mulutnya tengil. "Udah Mas?" tanya si Mbak sambil tersenyum simpul. "Ya udah lah Mbak. Ni kan ngembalikan kunci," sahutku sedikit judes. Si Mbak dengan keponya melirik ke arah si Cantik yang sama sekali tak mau mengangkat wajahnya dan memelukku erat. Dasar, kepo amat sih!! "Nggak ada yang ketinggalan kan?" tanya si Mbak ketika semua urusan administrasi kami kelar. "Ada," jawabku. Si Mbak memasang wajah kaget. "Mas buangnya di mana?" tanya si Mbak. Aku tertawa. "Mana ada,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN