“Belum, Tante. Kata Mama, Ayah cuma sakit asam lambung akut. Tapi sudah beberapa hari ini tak berhenti,” jawab Za. “Tapi…” Wulan ragu, “Kalau orang tua kalian tak menceritakan penyebabnya kepada kalian, Tante juga tak berani,” lanjutnya. “Tante… Lihat kami… Kami bukan anak-anak kecil yang kepo urusan ortu mereka,” kata Fa, “Kami juga sama kuatirnya dengan keadaan Ayah kami, sama seperti Mama, Umi ataupun Mami.” “Itu…” Wulan masih terlihat ragu. Za, Fa,dan Li pun hanya bisa menarik napas panjang. Mereka juga tak bisa memaksa Wulan untuk bercerita apa yang sebenarnya terjadi. Mereka hanya bisa pasrah saja dengan keadaan saat ini. Suasana ruangan itu menjadi hening selama beberapa menit tanpa ada seorang pun yang mengeluarkan suara. Masing-masing orang larut dalam pikirannya. “Kalian s

