"Pa," "Hmmmm." "Paaaaa," "Apa sih?" sungutku. Males banget cuy. Enakan tidur di atas kasur. "Bangun, ndak kerja?" tanya suara itu lagi. Suara Ira, istriku. Tapi aku tetap saja memilih untuk tetap menemani kasurku yang hangat dan nyaman. "Ish. Inget Pa, kita dah punya ekor sekarang," tegur Ira dan aku mendengar langkah kakinya menjauh meninggalkan tempat tidurku. Buset!! Sempakkk!!! Aku langsung terperanjat kaget dan beristighfar. Aku melihat ke arah keranjang bayi yang ada di sebelahku dan ketika melihat sosok imut yang sedang terbaring disana, aku tersenyum lega. ===== Anak pertamaku sudah lahir, seorang bidadari manis seperti Mamanya. Tak seperti hasil USG yang dulu sempat keluar dan hasilnya laki-laki. Aku sendiri terkadang masih merasa bersalah saat melihat wajah polos pu

