Mondy bergerak turun, meneliti setiap jengkal tubuh indah di depannya, benar-benar karya terbaik yang Tuhan perlihatkan padanya. Raya menatap Mondy yang mulai menyingkap selimut yang ia pakai, tatapan keduanya bertemu tanpa sengaja, membuat Raya tersenyum tipis seolah memberi lampu hijau pada Mondy. Ini pertama kalinya Raya melakukan hal sejauh itu, karena biasanya Raya tak pernah sejauh itu dalam menjalin hubungan. Meskipun seperti itu, dalam hati dirinya berdo'a jika tak semua laki-laki sama seperti ayahnya, ingin sekali dirinya membuktikan jika ada laki-laki yang berbeda. Sekali lagi, dirinya ingin mencoba untuk percaya pada laki-laki. Raya tak ingin terlarut dalam permasalahan ayahnya, Raya tak ingin merasakan trauma pada laki-laki, karena bagaimanapun juga Raya tak ingin membuat bun