Kedua mata yang terpaut satu sama lain, dengan tatapan yang berbeda. Mondy mendekap erat tubuh mungil Raya yang ada di atasnya, membuat Raya menghembuskan nafasnya pasrah. "Nggak nyaman tauk." Keluh Raya seraya menyandarkan kepalanya pada d**a bidang Mondy. Sebenarnya Mondy tak begitu buruk baginya, buktinya laki-laki itu kemarin membantunya untuk mencari tempat untuk berbenah, belum lagi semalam Mondy juga menolongnya untuk keluar dari bar, jika saja Mondy tidak membawanya keluar, ia benar-benar tak tahu apa yang akan terjadi padanya. "Udah diem aja." bisik Mondy pelan saat merasakan Raya memilih menjatuhkan kepalanya di d**a bidangnya dengan nyaman. "Lo nyuruh gue diem, tapi lo sendiri nggak mau diem, perut gue sakit lo gesek-gesek gitu." kesal Raya melingkarkan tangannya ke belakang