“Mas?” Isla melangkah melewati foyer unit Zhen seraya membawa kantung berisi beberapa makanan. Zhen hanya tersenyum padanya. Pria itu duduk di pinggir ranjang, mengenakan kaos tipis tanpa lengan dan celana training, tangan kanannya sibuk mengeringkan surainya dengan sehelai handuk berukuran kecil. “Baru selesai mandi?” tanya Isla kemudian. “Hmm.” Isla mendekat setelah meletakkan kantung yang digenggamnya di atas meja. Zhen menariknya, membiarkan Isla duduk di atas pangkuannya. Handuk berwarna abu-abu gelap itupun berpindah tangan, kini Isla yang membantu mengeringkan helaian surai Zhen. “Mas abis mandi air hangat?” “Hmm.” “Bukan demam kan?” Zhen diam saja. Isla menangkup wajah Zhen, kemudian meletakkan telapak tangannya di kening kekasihnya. “Mas nyimpen termometer di m