BAB 88: CUMA KEPINGIN DISAYANG

1475 Kata

Isla baru saja duduk di kursi kerjanya, ia menyalakan komputer, menyiapkan jurnal kerja, lalu beranjak menuju pantry. Syukurnya tadi ia sempat membuat espresso di unit Zhen dan membawa biang kopi itu di dalam tumbler kecil. Selesai membuat dua cangkir americano hangat, Gary turut muncul di ruangan itu. “Bikin apa Nek?” “Nih,” ujar Isla, menyodorkan satu cangkir pada Gary. “Asiiiik. Thank you, cyn!” “Hmm. Lo udah nyarap?” “Belum.” “Yuk, gue bawa sarapan tuh, dari Tante Alisha.” “Kok bisa?” tanya Gary seraya memulai suapan pertamanya. “Mas Ryu sakit.” “Sakit?” “Radang tenggorokan.” “Bisa sakit juga?” Isla terkekeh, mengangguk. “Kalau ga gitu ga istirahat dia, Nek.” “Iya sih.” “Eh, Nek,” ujar Gary lagi, berbisik. “Apa?” “Ada gosip baru.” “Apaan?” “Tentang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN