Keduanya menoleh ke arah suara, lalu mencengir berjamaah. “Mama....” “Tante....” Alisha bertolak pinggang, lalu mendengus keras. Zhen segera melepaskan kaitan kedua tangannya di tubuh Isla, menurunkan guardrails, lalu turun dari ranjang. “Ampun, Ma!” ringis Zhen saat cubitan panas Alisha mendarat di lengannya. “Bener-bener ini anak!” geram Alisha. Wajahnya kemudian menoleh, kini membidik Isla, “Kamu juga!” “Anak Tante cakep banget sih,” puji Isla seraya terkekeh. Zhen mengedipkan sebelah matanya, memberi Isla dua jemari yang ia silangkan menjadi bentuk hati. “Ngeri banget Mama lihat kalian pacaran!” “Tenang, Ma....” “Tenang apa?” sulut Alisha lagi pada sang putra. “Apa yang tenang?” “Ya maksudnya kalaupun sampai bablas....” “Main aman gitu?” potong Alisha. Zhen menc