Aku mendengar suara mobil bang Jun memasuki halaman rumah. Aku segera berlari masuk ke kamarku. Jangan tanya kenapa, aku sedang menghindari bang Jun. Untuk sementara aku tidak ingin bertemu dengan dia. Kalau aku terus bertemu dengan dia, kapan rasa ini akan terhapus? Tapi jujur ... aku kangen banget sama bang Jun. Padahal tadi pagi juga bertemu seperti biasa. Aku mendengar bang Jun memanggilku. Bingung harus menyahut atau tidak. Menyahut terasa salah, tapi mengabaikan juga salah, kan? "Iya, Bang." sahutku pada akhirnya. "Gue bawain donat kesukaan Lo, mau langsung dimakan apa dimasukin ke lemari makanan?" sahut bang Jun. "Masukin ke lemari aja dulu, Bang. Gue lagi nugas nih, tanggung." jawabku. Duh, maaf ya bang Jun. Aku terpaksa banget harus bohong. "Oke. Nggak kangen sama Abang?