95. Tamu Tak Diundang

1048 Kata

“Kamu istirahat di rumah sendirian nggak apa-apa, kan?” tanya Fajar pada Rini lantaran dirinya tidak bisa menjaga Rini di rumah karena harus pergi ke rumah sakit untuk bekerja. Rini menganggukkan kepalanya, dia sudah biasa mendapatkan luka seperti yang dia alami kemarin. Bagi Rini luka tersebut bukanlah apa-apa. Fajar ragu, sebenarnya dia tidak tega meninggalkan Rini sendirian di rumah dalam keadaan terluka seperti sekarang. “Apa kamu mau makan? Aku bisa mengambilkan makanan sekarang?” tawar Fajar pada Rini. Rini tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. “Nggak perlu, aku akan mengambilnya sendiri, Pak Fajar pergi ke rumah sakit saja. Jangan sampai telat, dan hati-hati juga di jalan,” pesan Rini pada Fajar. Fajar menganggukkan kepala lalu berdiri dari sebelah Rini, Fajar berjalan k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN