153. Tanpa akhir

1762 Kata

Aldi tersenyum lebar melihat sikap Fajar yang dipikirnya terlalu kekanak-kanakan. Tanpa bicara Aldi langsung berdiri dari kursinya. Aldi menoleh ke arah Rini di sebelahnya. Rini hanya diam saja seakan tidak tahu tentang pertikaian dua pria lantaran memperebutkan dirinya. “Kamu tidak akan pergi?” tanya Aldi pada Rini. Rini kaget dengan teguran Aldi, dia langsung menoleh seolah baru saja terjaga dari lamunannya. “Ah, ya? Aku akan segera berdiri,” jawabnya lalu beranjak berdiri dari kursinya. Rini menatap ke arah Fajar yang sejak tadi berdiri di samping pintu ruangan utama. Fajar juga membalas tatapan dari kedua mata Rini. Aldi bisa melihatnya, ada sesuatu yang tidak bisa dikatakan dari sinar mata keduanya. Aldi mendahului Rini pergi ke luar dari dalam kediaman Nuril. “Aku pamit,” uc

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN